Senin, 15 Oktober 2012

Mengarang Bebas



Hhmm, akhir - akhir ini lagi bosen sama rutinitas sehari - hari. Pagi - pagi dengan terpaksa harus bangun dari tidur walapun mata masih pengen merem dan meluk guling tapi gue pun harus buru - buru ngejar waktu tyus (kata – kata yang lagi ngentrend saat ini) mandi dan siap - siap biar ga telat ke kantor. kenapa begitu ? karena sekarang kantor gue berlokasi di Blok M, yup daerah macet.

Sedikit cerita, andalan sarapan pagi gue yaitu energen J (korban iklan) praktis buat sarapan dan emang bener sii di saat waktunya mepet gue tinggal slurp aja, hehee.

Butuh waktu 1 jam lebih untuk sampe ke kantor tiap harinya, nae busway lalu di sambung bis cina 45 dan turun dari bis masih harus jalan kaki 5 – 10 menit menuju kantor. Dan butuh waktu 1 jam setengah untuk sampe rumah. Yang tadinya niatnya gue ga mau tinggal selain di Jakarta kayanya gue berubah pikiran deh, klo tiap pergi dan pulang kantor macet mulu jadi pengen tinggal di luar kota aja.

Eniway, terlepas dari macetnya Jakarta, pengen deh liburan - liburan ke tempat yang bisa bikin pikiran, hati jadi adem, sejuk, semangat lagi. Saat ini sii ada beberapa khayalan, fantasy, imagine yang lagi muter – muter di dalam kepala gue yang minta cepat – cepat di realisasi.

Pantai..
Sore hari menikmati pantai dengan hamparan pasir putih, hembusan angin sepoi - sepoi, deburan ombak, indahnya matahari tenggelam beberapa perahu nelayan kecil nampak di kejauhan kian memperkaya warna senja yang luruh disana dan debur ombak yang menerpa lembut tanggul pantai bagaikan musik syahdu yang membawa suasana terasa kian sentimental “diiringi” hembusan angin sepoi-sepoi dari arah laut, sambil duduk dibawah pohon kelapa atau mungkin sekedar jalan - jalan santai di pinggir pantai.



Pelangi..
Lihat pelangi juga bikin sejuk mata, gue sering bertanya dalam hati, kenapa pelangi hanya timbul saat hujan reda? Ingin lihat pesta warna di langit, harus menunggu mendung. Lalu menanti air jatuh dari langit. Masalahnya jika hujan sore hari dan petang baru usai rintiknya, pelangi tak akan dating. Direnggut sinar rembulan dan gelap malam. Pelangi itu semu, tak dapat di pegang, di raih, apalagi dibawa pulang. Tapi gue suka.



Bintang..
Gue suka banget melihat bintang, malam hari tidur di bawah taburan bintang bersama orang yang tersayang. Tapi itu udah jarang terlihat di malam hari. Sedih si.. Tapi lebih sedih lagi ketika gue melihat bulan yang menerangi malam sendirian tanpa kehadiran taburan bintang-bintang tersebut.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

pantai: pencari ketenangan.
pelangi: pencari keindahan.
bintang: pengkhayal.

w jg suka pantai ;)
bahkan kalau itu karang tajam, langit mendung, gerimis, badai sekalipun w suka pantai ^_^
w g terlalu perhatiin pelangi, karena w jarang banget sadar kalopun lg ada pelangi :D
w jg suka bitang.
dibawah bintang bikin jiwa ngrasa bener-bener sepi. bedanya w lebih suka liat bintang sendirian ^_^

nice writing.

Posting Komentar